Rektor IIK Bali Prof. Dr. dr I Made Bakta Sp.PD(KHOM), mengatakan, bahwa pada puncak perayaan Dies Natalis merupakan perayaan internal sebagai introspeksi yang telah dilakukan selama setahun dan menjadi bahan evaluasi untuk merencanakan apa yang dilaksanakan di tahun depan.

     Di usia kedua ini, selain meningkatkan kualitas proses pembelajaran, IIK Bali juga menargetkan dapat mencapai standar Dikti yang ditetapkan dan mencapai Akreditasi. Akreditasi yang ditargetkan semua prodi minimal B dan institusi minimal B.

     Lebih lanjut, Prof. Dr. dr I Made Bakta Sp.PD(KHOM) membeberkan, IIK Bali mendapatkan apresiasi dan pujian dari tokoh pendidikan nasional yang duduk di Komisi X DPR RI, pihak Kopertis Wilayah VIII Bali Nusra, Forum Rektor Bali, APTISI Wilayah VIII A, serta berbagai instansi di bidang pendidikan dan kesehatan karena mengelola program-program studi (Prodi) yang tergolong langka. Bahkan beberapa prodi tercatat satu-satunya di Indonesia timur.

     IIK Bali, lanjutnya, mengelola delapan prodi, diantaranya, S1 Teknologi Laboratorium Medik, S1 Administrasi Rumah Sakit, S1 Fisioterapi, S1 Manajemen Informasi Kesehatan, S1 Farmasi Klinis, S1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja, S1 Psikologi, dan D-IV Teknik Elektromedik. Beliau menambahkan, bahwa pengalamannya selama puluhan tahun bekerja di rumah sakit, kebanyakan yang mengisi posisi dirumah sakit tidak linier dengan pendidikannya. Ini menyebabkan kualitas layanan kurang maksimal. Sehingga IIK Bali merupakan solusi mencetak tenaga handal.

     Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Anurgrah Usada Bali Indonesia, Dr. Drs I Nyoman Astina, M.Pd, CHA, Cht., menjelaskan, salah satu tantangan yayasan adalah menyiapkan tempat perkuliahan yang representatif. Untuk itu, pihaknya sudah merealisasikan kampus baru di Jalan Seroja, pinggir Sungai Ayung, Denpasar, dan saat ini sudah dalam proses pengerjaan. Luasnya lebih dari satu hektar, dan jika itu sudah rampung, nanti bisa menampung ribuan mahasiswa.